Wednesday, March 4, 2009

Another Awkward and Confusing Conversation

Duh, lagi-lagi aku terjebak dalam percakapan yang canggung dan membingungkan. Bukannya aku nggak suka, cuma rasanya awkward aja, apalagi kalo ngomongin sesuatu yang sensitive dengan seseorang yang punya opposite argument. Seperti malam ini...
Aku dan Zhanar jalan-jalan kayak biasanya, menikmati hari-hari terakhir di Florida. Setelah selesai keliling-keliling dan foto-foto, kita mampir ke hot tub, nyamperin Pato and Jade. Kita ngobrol-ngobrol nggak jelas di pinggir hot tub sampe akhirnya para cowok pindah ke hot tub sebelah buat nyamperin cewek-cewek berbikini. Tinggal kita berdua...
Kita ngomongin macem2 sampe akhirnya nyenggol masalah pacaran. Dia nanya gimana pacaran di Indonesia. Ya aku bilang kalo kita punya value-value yang membatasi kita dari pre-marital sex. Trus dia nanya, kalo cium bibir sama pelukan boleh nggak. Aku bilang kalo itu semua berdasarkan pada personal limitation aja. Berdasarkan agama dan budaya kita nggak seharusnya ngelakuin hal-hal yang menjurus ke adultery, nah, soal hal-hal apa sajakah yang masuk kategori itu, semuanya tergantung pada diri masing-masing. Personally, aku mikir kalo aku meluk cowok, itu nggak bakal bikin kita langsung horny dsb. For me, it's fine. Kalo di Indonesia, aku emang nggak sembarangan meluk2 cowok. Tapi, kalo disini ada temen cowok yang mau meluk, aku nggak terlalu keberatan, asal meluknya ringan-ringan aja, nggak yang serem-serem gitu. Asalkan kita tau sikon, menurutku itu nggak masalah. Lagian, arti sebuah pelukan kan berbeda di setiap budaya.
Nah, setelah ada sedikit argumen tentang mengategorikan hal-hal fisik itu baik atau enggak, dia (aku emang menghindari untuk menyebut nama) nanya lagi, gimana bisa kamu pacaran tapi nggak pernah ciuman atau pelukan?
Nah, pertanyaan ini juga pernah dilontarkan hostsisterku yang masih berumur 12 tahun.
Aku bilang...well, di Indonesia juga banyak kok anak-anak muda yang pacaran trus ciuman dan pelukan,, tapi nggak di depan publik. yang perlu digarisbawahi adalah: berdasarkan agama kita nggak seharusnya melakukan itu.
Dia nanya lagi, "ya itulah yang aku pengen tau, gimana caranya kamu bisa pacaran kalo kamu dilarang ciuman en pelukan sama agamamu. Sebenernya pacaran itu boleh nggak sih?"
Aku bilang, "Jujur aku nggak pernah denger ada hukum pasti soal pacaran yang seketat hukum nggak boleh mabok atau makan babi. Asalkan kamu jauh-jauh dari zina sih menurutku oke-oke aja. Soal ciuman dan pelukan, kamu pacaran nggak cuma buat ngedapetin kontak fisik kan?"
Dia nanya lagi, "Lha terus kamu kalo pacaran ngapain aja dong kalo nggak boleh ciuman ma pelukan ma having sex? Terus, apa bedanya dong kamu jalan bareng temen cowokmu sama jalan bareng cowokmu?"
Hmm...aku bingung deh sama cara pikir orang-orang...
"Ya beda lahh...kalo sama temen, kamu kan nggak ada feeling apa-apa...kalo sama pacar kan kamu punya perasaan sayang..."
Dia nambahin, "Tapi sayang itu kan juga bisa tumbuh kalo km pelukan...bisa gandengan tangan. Kalo kamu nggak ngapa-ngapain, gimana kamu bisa suka dan sayang?"
Aku njawab, "Ya kan kamu bisa suka dari personality-nya..."
Aku rada speechless di bagian ini... Sebelum bisa nambahin, dia nanya lagi...
"Trus, kamu kok bisa married sebelum kamu having sex sama dia?"
Nah, lo... Rasanya aku pengen tereak "YA BISA LAAAAH!!!!"
Hh...sabar...sabar...
Aku akhirnya njawab, "Ya kan kamu married karena kamu cinta sama dia, toh pas malam pertama akhirnya kamu bisa berhubungan seks juga kan."
Dia nambahin, "Gimana kalo dia nggak enak diajakin having sex?"
Jreeeeeng....
Mak Erot masi idup kan??

Dia nambahin sebelum aku bisa njawab apa-apa, "Itu kan penting banget..."
Aku bilang, "Masalah begitu kan masi bisa diperbaiki..."
Dia ketawa...
-_-!

Dia nanya lagi, "Trus kalo kamu punya pilihan antara dua cowok buat jadi suamimu, gimana milihnya dong kalo kamu nggak boleh having sex?"
"Ya kan bisa diliat dari personalitynya, penghasilannya, tampangnya, dll. Nggak mesti harus 'nyobain' dulu kan?"
Duh...sumpah deh...masa ya mau milih yang mana yang lebih gede? ckckckck
Aku nambahin, "Back home, seks itu nggak sepenting disini."

What's so wrong about this damn world? Aku-nya yang konservatif atau orang-orang yang berpikiran dangkal?

Temen-temenku di skolah pernah ngomongin siapa aja yang masi virgin, aku cuma mesem-mesem aja. Trus, waktu kita ngisi quiz di internet, ada pertanyaan "Apakah anda berniat untuk berhubungan seks sebelum menikah?", kebanyakan temenku njawab, "Berniat? Oh...sure"

Anybody can give me an answer for these whole damn things?

0 comments: